Langsung ke konten utama

Sebuah Cerita Dari Seorang Murid



"Pak, Bapak masih ingat saya?" Ucap salah seorang yang bertemu dengan ku di suatu tempat. Sambil berfikir sejenak dan mulai mengingat ingat masa lalu. "Saya bapaknya ini pak, dulu jadi muridnya bapak." lanjut keterangan bapak sambil melanjutkan cerita. Dengan flash back memory saya ingat anak bapak ayng di maksud. Aku menjawab, "Oh, ya pak Saya ingat.". "Bagaimana sekarang putranya pak?" Sambutku dengan pertanyaan lanjutan.

"Alhamdulillah, sekarang sudah kuliah. Sejak semester 2 anaknya sudah tidak mau dibayari kuliah. Dia sendiri yang bayar uang kuliahnya. Bersama temannya waktu sekolah dulu sekarang masih sering kumpul, semuanya saling mendukung. ada yang bisnis di bidang property, anak saya bisnis di bidang telepon (i phone) sekarang sudah punya 2 kios." Lanjut cerita bapak. "Alhamdulillah." Jawabku sembari doa untuk salah satu muridku. "Kemaren, pas ulang tahun saya saya di buat kaget di belikan mobil untuk kendaraan ke kantor." Lanjut bapak bercerita. "Buat bapak ke kantor biar tidak kepanasan dan kehujanan di jalan. Bapak tidak usah menghawatirkan saya pak, alhamdulillah ini ada rezeki buat bapak. Ini buat bapak sambil nyerahkan kunci)" Cerita bapak mengulang yang di sampaikan anaknya.

"Saya juga sudah di siapkan tabungan untuk berangkat Haji." Lanjut cerita bapaknya. Jujur saya sangat terharu atas cerita anaknya ini. "Dulu anaknya juga menunjukkan karakter tanggung jawab, Menyelesaikan permasalahan yang ada pada teman sekelas. Mampu melindungi teman teman dari gangguaan anak lain pada saat ada acara turnamen di luar," Jawabku mengingat dulu yang di lakukan anak tersebut saat masih menjadi siswaku. "Bapak itipkan salam saya untuk putranya nggih" Ucapku lanjutnya.

Ni adalah sebuah cerita yang membuat saya bangga dan yakin masa depan akan lebih baik lagi. Tentu saja saya sebagai guru sangat bangga di sampaikan informasi langsung dari orang tua yang juga sangat bangga atas anaknya.

Pesanku untukmu Kris. Tetap jaga baktimu pada Ibu Bapakmu ya Le ... 

Seperti yang biasanya disampaikan, Bukanlah rumah megah, mobil yang mewah, dan jabaan yang tinggi yang menjadi harta terbaik yang di miliki orang tua, tapi anak berbakti, anak yang sholeh yang mendoakan orang tua yang menjadi harta terbesar yang di miliki orang tua. Maka jadikan dirimu menjadi harta yang paling berharga yang dimiliki Ibu Bapak.

Semoga semua selalu dalam kebaikan dan keberkahan. Aamiin.

Komentar